Tuntaskan Cyberbullying, Menuju Smart Citizen in Digital Era

Tuntaskan Cyberbullying, Menuju Smart Citizen in Digital Era

Dampak Cyberbullying bagi Kesehatan (FOTO: DOK. PIXABAY.COM)

UNIKA, VERITASUNIKA.COM – Indonesia saat ini memasuki era digital. Tepat di era digital ini banyak perubahan yang terjadi di seluruh lini kehidupan masyarakat terutama dalam penggunaan teknologi dan informasi. Perubahan ini bertujuan untuk memberikan dampak yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia terutama dalam penyebaran informasi dan kemampuan intelektual. Namun, perkembangan ini juga diikuti dengan berbagai dampak negatif lainnya seperti banyaknya kasus cyberbullying. 

Kasus cyberbullying ini adalah bentuk ketidakmampuan masyarakat dalam memanfaatkan media sosial dengan baik dalam artian tingkat kecerdasan dalam menggunakan media sosial sangatlah rendah. 

Cyberbullying atau yang disebut juga perundungan dunia maya bukanlah masalah baru di era digital ini. Tentu saja hal ini tidak bisa dianggap remeh oleh masyarakat. Cyberbullying ini sering kita jumpai di media massa terutama di media sosial yang saat ini banyak digunakan oleh kaum milenial. Kasus-kasus yang sering kita jumpai, yaitu berupa komentar jahat, mengkritisi dengan tak senonoh, bahkan ejekan-ejekan terhadap fisik seseorang yang dikemas rapi dalam sebuah bentuk candaan sehingga seakan-akan hal ini biasa saja. Padahal ini merupakan suatu masalah yang cukup serius meskipun dibungkus dengan bentuk  candaan. 

Saat ini Indonesia menduduki peringkat tertinggi dalam penggunaan media sosial. Hal ini terlihat dalam laporan We Are Social dan Platform yang menyatakan bahwasanya sebanyak 170 Juta Jiwa atau setara 61,8% masyarakat Indonesia menggunakan media sosial (Stephanie, 2021).  Tentu dengan angka yang besar itu banyak sekali terjadi cyberbullying di dalam masyarakat.  Tak lupa, Pemimpin negara juga sering sekali mendapatkan perlakuan tidak senonoh oleh masyarakat di media sosial. Komentar-komentar jahat, fitnah bahkan olokan-olokan dijadikan hal lumrah oleh pengguna media sosial. Jika ini dibiarkan tentu akan menimbulkan efek yang buruk baik bagi penerima dan pelaku serta akan menimbulkan konflik yang berkelanjutan bahkan sampai ke ranah hukum. 

Cyberbullying termasuk dalam konteks pelecehan dan penindasan dalam ruang lingkup digital tetapi dampak yang diberikan tidak sedikit. Dampak jangka panjang yang akan diterima oleh penerima cyberbullying, yaitu masalah kesehatan mental, emosional dan fisik. Dampak kepada mental akan tumbuh sifat tidak percaya diri (insecure), merasa kesal setiap waktu, dan merasa tidak bisa apa-apa. Secara Emosional, Penerima cyberbullying akan merasa tidak ada niat untuk melakukan sesuatu, seperti hal-hal yang ia suka kini dirampas oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Terakhir secara fisik, penerima akan mengalami gangguan tidak bisa tidur, tubuh mudah lelah dan bahkan menimbulkan perubahan yang signifikan terhadap tubuhnya karena mengalami berbagai gangguan.

Dengan banyaknya kasus cyberbullying yang terjadi tentu saja ini tidak mencerminkan sebagai smart citizen in digital era. Lalu pertanyaannya, bagaimana agar kasus seperti cyberbullying tidak terjadi dan kita bisa menjadi smart citizen in digital era?Hal yang perlu kita lakukan yaitu, Pertama, Pemerintah memberikan pendidikan digital kepada masyarakat. Tidak bisa dipungkiri kesalahan yang sering terjadi dalam penggunaan media sosial disebabkan karena ketidakcerdasan masyarakat dalam menggunakannya. oleh sebab itu, Pemerintah sudah seharusnya memberikan pendidikan bagaimana cara menyampaikan ide, gagasan, kritik, dan tata cara penggunaan media sosial di era digital ini. Bahkan dengan adanya pendidikan digital ini akan mampu membuka wawasan masyarakat dalam menggunakan media sosial lebih baik lagi dan memanfaatkan era digital ini untuk membuka sumber pekerjaan baru untuk memenuhi kehidupan masyarakat.

Kedua, Seluruh elemen masyarakat harus mampu menelaah lebih jauh lagi dari setiap informasi yang ia terima, harus membangun rasa empati dan menghargai setiap perbedaan yang ada serta harus mampu mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang ia lakukan.

Dengan adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat yang baik tentu saja masalah cyberbullying dan sejenisnya akan berkurang secara perlahan-lahan. Untuk itu, mari kita manfaatkan era digital ini untuk saling berbagi hal-hal positif. (Josua Sirait)

Referensi:

Stephanie, C. (2021, February 24). Riset ungkap lebih dari separuh penduduk Indonesia “melek” media sosial. Kompas.com. https://tekno.kompas.com/read/2021/02/24/08050027/riset-ungkap-lebih-dari-separuh-penduduk-indonesia-melek-media-sosial

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *