Puisi “Aku dan Lukaku”

Puisi “Aku dan Lukaku”

ILUSTRASI Puisi ” Aku dan Lukaku” (FOTO : Pinterest)

Aku dan Lukaku (1)

Setiap luka, ku balut sendiri

Setiap air mata, ku usap sendiri

Setiap jatuh, aku berdiri sendiri.

Semua demi bentuk diriku yang tangguh, utuh, dan tak mudah runtuh

Setiap jalan, ku sanggup untuk melewatinya sendiri

Setiap malam, ku sanggup untuk menikmatinya sendiri

Semua demi bentuk diriku yang Tangguh, utuh, dan tak mudah runtuh

Aku dan Lukaku (2)

Setiap detiknya kupakai untuk menyembuhkan luka

Setiap detiknya kupakai untuk berharap esok kan lebih baik

Setiap malamnya kupakai untuk melantunkan doa

Setiap malamnya kupakai untuk mengusap kembali dada yang sesak

Aku dan Lukaku (3)

Dihina mimpinya…

Dihina rupanya…

Dihina prosesnya…

Waktu yang panjang telah kulalui bersama dengan hinaan

Waktu yang panjang  membuatku tak hirau lagi

Doa sudah ku langitkan, usaha sudah kujalankan

Kini tinggal berserah pada Yang Kuasa

Aku dan Lukaku (4)

Gadis ini mulai terbiasa dengan lukanya

Gadis ini mulai terbiasa dengan jatuh dalam jalannya

Namun tak sekalipun ia akan menyerah

Harapan Panjang menantinya di waktu yang tepat

Aku dan Lukaku (5)

Kupandang wajahku di hadapan cermin

Mata sayu begitu indah dengan air mata yang masih menggantung

Bibir pucat terkatup tanpa bisa menjelaskan apapun

Setiap helaian rambut mulai gugur bak harapan

Entah bagaimana menumbuhkan semangat lagi

Entah bagaimana mengharapkan sesuatu lagi

(Cinthya Agatha)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *