Bikin Bangga, Anggota Komunitas Veritas Rotua Batubara Lolos Seleksi Kampus Mengajar

Bikin Bangga, Anggota Komunitas Veritas Rotua Batubara Lolos Seleksi Kampus Mengajar

UNIKA, VERITASUNIKA.COM – Prestasi membanggakan dicatat anggota Komunitas Veritas Unika Santo Thomas Medan di bulan Maret 2020. Mantan Sekretaris BPH Komunitas Veritas periode 2019-2020, Rotua Batubara lolos seleksi dalam program Kampus Mengajar Angkatan I tahun 2021 yang diselenggarakan Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

Pengumuman seleksi Kampus Mengajar ini telah dilaksanakan tanggal 12 Maret 2021 setelah sebelumnya melewati tahapan seleksi yakni pendaftaran mulai tanggal 9-21 Februari 2021 dan pengumuman hasil seleksi tahap 1 tanggal 26 Februari 2021. Sedangkan pembekalan dilaksanakan tanggal 15-21 Maret 2021.

Rotua Batubara mengatakan, dirinya sangat gembira dan bangga bisa lolos seleksi dan terpilih dalam program Kampus Mengajar tahun 2021. Hal ini mengingat peserta yang mendaftar berjumlah puluhan ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia. Mahasiswa jurusan PGSD FKIP Unika Santo Thomas Medan ini menjadi satu dari 15 ribu mahasiswa yang terpilih.

“Tanggal 15 Maret lalu sudah dimulai pembekalan. Menteri Pendidikan, Bapak Nadiem Makarim ikut hadir dalam pembekalan. Dalam pembekalan tersebut, beliau berkata agar kami sebagai generasi muda membuktikan kepada negara mampu melakukan perubahan di tingkat sekolah-sekolah. Ini yang membuat saya semakin bersemangat mengikuti program ini,” kata Rotua Batubara kepada VERITASUNIKA.COM, Sabtu (20/3/2021).

Rotua menjelaskan setelah mengikuti pembekalan, peserta Kampus Mengajar akan melaksanakan penugasan ke Sekolah Dasar maksimal terakreditasi C di daerah 3T pada 22 Maret-25 Juni. Penarikan mahasiswa dilakukan pada 26 Juni. Setelah itu, pada 5-11 Juli universitas dapat memproses nilai 12 satuan kredit semester (SKS).

“Proses nilai 12 SKS ini artinya peserta yang sudah mengikuti program Kampus Mengajar mendapat fasilitas konversi 12 SKS di kampus. Selain itu peserta juga mendapatkan uang saku selama tiga bulan dan subsidi uang kuliah hingga Rp 2,4 juta. Saya ditempatkan mengajar di UPT SD Negeri 067243 Medan,” kata Rotua.

“Bagi saya pribadi, konversi, uang saku, dan potongan uang kuliah itu bonus. Yang terpenting saya mendapatkan kesempatan berbakti untuk Indonesia melalui pendidikan. Ini menjadi pengalaman berharga bagi saya ketika sudah lulus kuliah dan menjadi guru nantinya,” lanjut Rotua.

Rotua mengharapkan, terpilihnya dirinya menjadi program Kampus Mengajar menjadi semangat bagi mahasiswa lainnya, baik mahasiswa Unika Santo Thomas maupun mahasiswa kampus lainnya untuk tetap berkarya di masa pandemi Covid-19. Menurutnya, pengalaman adalah guru yang terbaik.

“Program Kampus Mengajar merupakan program yang sangat menarik dan luar biasa karena menghadirkan pengalaman yang begitu berharga yang tidak didapatkan di bangku kuliah. Selain itu tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mengikutinya. Program ini juga sungguh menantang karena dihadapkan dengan orang-orang baru,” pungkas Rotua.

Program Kampus Mengajar merupakan bagian dari Kampus Merdeka yang bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.

Dalam program Kampus Mengajar, mahasiswa akan ditempatkan di sekolah dasar di seluruh Indonesia dan membantu proses belajar-mengajar di sekolah tersebut. Program ini sengaja dibuka lantaran di masa Pandemi Covid-19 banyak sekolah dasar yang membutuhkan tambahan guru. Mahasiswa yang diterjunkan langsung dalam program Kampus Mengajar diharapkan dapat membantu siswa sekaligus guru untuk mengoptimalkan keterbatasan sarana belajar.(Truly Okto Purba)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *